Selasa, 16 Februari 2010

sejarah awal photoshop

       Adalah Kakak-beradik Thomas dan John Knoll memulai pengembangan Photoshop di tahun (1987). Versi 1 dirilis oleh Adobe pada tahun (1990). Versi awal Photoshop yang diberi nama "Knoll Software" dirilis sebelum kerjasama dengan Adobe resmi dibuat. Photoshop versi pertama ini berukuran 1.4 MB. Lebih jauh, aplikasi Photoshop 0.63 lengkap dengan manual online dapat disimpan dalam disket dan bahkan masih menyisakan 200kb ''disk space'' bebas.
Meskipun pada awalnya Photoshop dirancang untuk menyunting gambar untuk cetakan berbasis-kertas, Photoshop yang ada saat ini juga dapat digunakan untuk memproduksi gambar untuk (World Wide Web). Beberapa versi terakhir juga menyertakan aplikasi tambahan, (Adobe ImageReady), untuk keperluan tersebut.

Photoshop juga memiliki hubungan erat dengan beberapa perangkat lunak penyunting media, animasi, dan ''authoring'' buatan-Adobe lainnya. File format asli Photoshop, .PSD, dapat diekspor ke dan dari Adobe ImageReady, Adobe Illustrator, Adobe Premiere Pro, Adobe After EffectsAfter Effects dan Adobe Encore DVD untuk membuat DVD profesional, menyediakan penyuntingan gambar non-''linear'' dan layanan ''special effect'' seperti ''background'', ''tekstur'', dan lain-lain untuk keperluan televisi, film, dan situs web. Sebagai contoh, Photoshop CS dapat digunakan untuk membuat menu dan tombol button DVD.


Photoshop dapat menerima penggunaan beberapa model warna yaitu :

RGB color model 
Lab color model 
CMYK color model 
Grayscale
binary imageBitmap
Duotone

Versi terbarunya, yang dirilis pada tahun 2005, adalah versi 9. Program ini dipasarkan dengan nama "Photoshop CS2. CS merefleksikan integrasi produk Photoshop dengan aplikasi Adobe Creative SuiteCreative Suite buatan Adobe dan disebut "2" karena program ini adalah versi rilis ke-2 sejak Adobe mengintegrasikan kedua produknya. Ada beberapa pada tambahan pada Photoshop CS2 seperti multiple layer selecting dan warp," versi kurvatransform tool dan ''color replacment tool'', yang sebelumnya hadir sebagai ''plug-in' dari


Untuk para penggemar fotografi, Adobe menyediakan filter "reduce grain" (mengurangi grain) yang dapat membantu mengoptimalkan foto yang diambil pada kondisi kekurangan cahaya. Untuk "memperjelas" perbedaan produk CS dengan produk-produk Photoshop sebelumnya, Adobe menghilangkan lambang mata Photshop, yang dipresentasikan dalam bentuk yang berbeda-beda sejak versi 3 sampai versi 7. Photshop CS dan CS2 kini menggunakan bulu sebagai ikon dan bentuk identifikasi.


Versi beta Photoshop CS3 telah dirilis untuk pengguna CS2 pada tanggal 15 Desember 2006.

Berbeda dengan Photoshop CS dan CS2 yang menggunakan bulu sebagai logonya, Logo untuk edisi ketiga ini berbentuk tipografi, dengan huruf 'Ps' berwarna putih dan berlatar belakang biru-gradien. Versi terakhirnya dilengkapi dengan ''Adobe Camera RAW'', sebuah plugin yang dikembangkan oleh Thomas Knoll yang dapat membaca beberapa format file RAW dari kamera digital dan mengimpornya langsung ke Photoshop. Versi awal RAW plugin ini juga tersedia untuk Photoshop 7.0.1 dengan tambahan biaya $99 USD.
 
Secara Photoshop adalah sebuah program penyunting gambar standar industri yang ditujukan untuk para profesional raster grafik, harga yang ditawarkan pun cukup tinggi kira-kira US$600. Keadaan ini memancing beberapa programer untuk merancang peralatan grafik (graphics tools) dengan harga yang lebih terjangkau.

Untuk menghadapi persaingan ini, dan untuk menghadapi pembajakan produknya, Adobe memperkenalkan Photoshop Elements, sebuah versi lain dari Photoshop yang lebih minimalis, dengan harga terjangkau; di bawah US$100. Produk ini ditujukan untuk pengguna rumahan dan menghilangkan beberapa fitur profesional.

Photoshop memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis gambar berformat raster dan vektor seperti .png, .gif, .jpeg, dan lain-lain.

Photoshop juga memiliki beberapa format file khas .PSD (''Photoshop Document'') format yang menyimpan gambar dalam bentuk ''layer'', termasuk teks, ''mask'', ''opacity'', ''blend mode'', channel warna, channel alpha, ''clipping paths'', dan setting duotone. Kepopuleran photoshop membuat format file ini digunakan secara luas, sehingga memaksa programer program penyunting gambar lainnya menambahkan kemampuan untuk membaca format PSD dalam perangkat lunak mereka.* ''.PSB'' adalah versi terbaru dari PSD yang didesain untuk file yang berukuran lebih dari 2 gigabitaGB* ''.PDD''' adalah versi lain dari PSD yang hanya dapat mendukung fitur perangkat lunak PhotshopDeluxe.


Photoshop memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis gambar berformat raster dan vektor seperti .png, .gif, .jpeg, dan lain-lain. Photoshop juga memiliki beberapa format file khas:*''.PSD'' (''Photoshop Document'') format yang menyimpan gambar dalam bentuk ''layer'', termasuk teks, ''mask'', ''opacity'', ''blend mode'', channel warna, channel alpha, ''clipping paths'', dan setting duotone. Kepopuleran photoshop membuat format file ini digunakan secara luas, sehingga memaksa programer program penyunting gambar lainnya menambahkan kemampuan untuk membaca format PSD dalam perangkat lunak mereka.* '''.PSB'''' adalah versi terbaru dari PSD yang didesain untuk file yang berukuran lebih dari 2 gigabitaGB* ''.PDD'' adalah versi lain dari PSD yang hanya dapat mendukung fitur perangkat lunak PhotshopDeluxe.


Dampak terhadap industri

Pengembangan manipulasi gambar digital banyak mempengaruhi industri fotografi. Pengembangan tersebut menciptakan seni pengolah gambar (photo retouching) dan mengubah cara kerja: produk yang biasanya hanya dapat diciptakan oleh fotografer profesional selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari, kini dapat diproduksi oleh seniman amatir sekalipun. Manipulasi gambar digital telah menyumbang begitu banyak hal kepada dunia fotografi dengan memungkinkan manipulasi yang awalnya sulit atau bahkan tak mungkin. Photoshop berperan besar dalam perkembangan dunia digital saat ini.

Pada masa revolusi fotografi digital di tahun 90-an, Photoshop menjadi standar di dunia industri. Banyak fotografer yang menggunakan program ini untuk mengoptimalkan hasil akhir foto yang mereka ciptakan.
Dengan kehadiran tablet grafik, terutama dari Wacom, program seperti Adobe Photoshop dan Corel Painter semakin dibutuhkan untuk menciptakan gambar orisinal. Dengan menggunakan ''pressure sensitive'' tablet dapat meningkatkan efek ''paint brush'', ''eraser'', atau tool lainnya. ''Tablet'' digunakan secara global oleh para ilustrator komik profesional, arsitek, seniman studio, dan lainnya. Bahkan Industrial Light and Magic (ILM), perusahaan spesial efek yang berperan dalam produksi film (Star Wars), menggunakan tablet yang dikombinasikan dengan Photoshop untuk mengoptimalkan hasil-produksinya.




Dalam hal Kebudayaan

Kata Photoshopping muncul sebagai sebuah neologisme, yang berarti "menyunting sebuah gambar", meskipun pengolahan gambar itu sendiri tidak menggunakan Photoshop sebagai programnya ''Photoshopping'' gambar untuk tujuan humor menjadi populer dikalangan anggota beberapa website seperti Something Awful dan Fark. Kontes Photoshop juga menjadi sebuah tradisi bagi para pengguna software ini.
Muncul juga istilah "Photoshop abis!" yang terkadang digunakan juga untuk "merendahkan" suatu gambar yang terlalu banyak diolah, sehingga berbeda jauh dari gambar aslinya.


"Pemrosesan gambar merupakan dasar dari segalanya, dan Tom telah menulis cukup banyak kode untuk hal tersebut," John menambahkan. "Ketika Tom menunjukkan pekerjaannya, hal itu cukup mengagetkan saya. Karena sangat mirip dengan software pemroses gambar yang digunakan oleh Pixar [ komputer khusus grafis yang dilihat DEMO-nya oleh John sewaktu di ILM ]. Segera setelah itu, keduanya berkerjasama membangun sebuah aplikasi kecil yang disebut "Display"
Icon aplikasi asli Photoshop buatan Thomas Knoll
"Saya cukup puas," ujar John, "Namun saya mulai memikirkan ide-ide lain. Misalnya bagaimana jika Display dapat menyimpan gambar ke dalam format yang berbeda, sehingga saya dapat mencetaknya menggunakan program lain? Ketika membuka beberapa gambar yang diperoleh dari ILM dengan menggunakan Display, hasilnya terlalu gelap saat ditampilkan pada layar komputer yang digunakan. Jadi, otomatis saya juga membutuhkan gamma correction". Saat itu, John sangat penasaran mengenai kemungkinan membuat aplikasi pengolah gambar untuk PC.
Setelah mengalamai beragam perombakan dan perbaikan dalam beberapa bulan, Display mengalami kemajuan pesar dan berubah nama menjadi "ImagePro" pada tahun 1988. Saat itu, John menyarankan Thomas agar meng-komersilkan ImagePro. "Saya tidak memiliki cukup dana, dan istri saya sedang mengandung anak pertama kami", Thomas menjelaskan, "Saya mengalami tekanan berat saat itu...dilema antara mencari pekerjaan dan rasa penasaran untuk menyelesaikan riset saya"
Awal 1988, Thomas memutuskan untuk memberi deadline pada dirinya sendiri sebanyak 6 bulan, untuk menyelesaikan ImagePro versi beta. Setelah itu, John menawarkan aplikasi tersebut pada para petinggi Silicon Valley. Hampir semua perusahaan yang menerima tawaran tersebut menunjukkan ketertarikan yang cukup besar. Namun mereka pesimis ImagePro dapat mengalahkan dominasi PixelPaint, aplikasi pengolah gambar yang telah lebih dulu -dan sangat- populer kala itu.
Tapi sebuah perusahaan bernama BarneyScan menawarkan kerjasama. Mereka menawarkan paket aplikasi yang dinamai "Photoshop" yang disertakan dalam penjualan Scanner produksi mereka. Sekitar 200 kopi Photoshop di kapalkan dengan scanner tersebut. Menurut Jeff Schewe dalam artikelnya,"Photoshop: a Decade of Image-Editing Excellence."
September 1988, peruntungan Knoll bersaudara berubah. Ketika mendemokan Photoshop pada Tim kreatif Adobe, mereka menyukai produk tersebut. Kontrak lalu dibuat dan Photoshop 1.0 akhirnya di rilis setelah 10 bulan proses pengembangan.
Thomas terus terlibat dalam proyek-proyek kreatif lainnya. Ia malah tidak menyelesaikan thesis-nya. Sementara John melanjutkan karirnya di ILM, sebagai supervisor dari beragam efek visual yang hebat pada film-film blockbuster hollywood, seperti: Mission Impossible (1996), Star Trek: First Contact (1996) dan Star Wars: Episode I - The Phantom Menace (1999). Glenn Knoll masih beraktifitas sebagai profesor di Universitas teknik Michigan. Bedanya sekarang, ia menggunakan PowerBook G3 dirumah. Dan ruang gelap di lantai bawah tanah kini telah digantikan oleh, ya tentu saja : Photoshop.
diterjemahkan dari Story Photography: Histroy of Photoshop



Tutorial Photoshop 6

Ibeng S. Judistira
Bagian: 1—Seleksi
Tingkat: Dasar
Tujuan: Setelah membaca bagian pertama ini, pembaca diharapkan memahami konsep dasar Photoshop yaitu seleksi, dan bagaimana melakukan seleksi dengan berbagai metode sesuai jenis gambar.
Abstrak: Seleksi menggunakan Marquee, Lasso, Magic Wand, Masking, Path, dan Channel.
Prasyarat: Pengetahuan dasar mengoperasikan Windows, membuka dan menutup program Photoshop, dan memilih-milih menu serta panel.
Adobe Photoshop merupakan aplikasi penyunting gambar yang terpopuler, baik di komputer Macintosh ataupun Windows. Adobe pernah mengklaim bahwa penjualan Photoshop adalah 80 persen dari seluruh aplikasi penyunting gambar. Ini berarti Photoshop empat kali lipat lebih popular dibanding kombinasi semua kompetitornya.
Dalam perjalanan sejarah Photoshop, Adobe selalu secara teratur memperbaiki bahkan membongkar ulang kemampuan software ini. Hasilnya, Photoshop sejak awal hingga kini selalu mendominasi industri aplikasi penyunting gambar. Hampir semua desainer, baik untuk cetak, Web, video, film, ataupun animasi digital, menggunakan atau setidaknya mengenal Photoshop.
Photoshop 6 merupakan generasi terbaru dari software ini. Banyak kemampuan yang jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya, Photoshop 5.5. Kemampuan menggambar langsung bentuk-bentuk vektor seperti kotak, lingkaran, garis, dan lain-lain merupakan salah satu pengembangan baru. Atau teks yang tetap tersimpan dalam bentuk vektor—sebelumnya bitmap—membuat modifikasi teks menjadi lebih mudah. Penambahan ikon-ikon untuk memodifikasi layer secara lebih cepat dan mudah menjadikan Photoshop 6 kini lebih mudah dioperasikan. Dan masih banyak lagi kelebihan Photoshop 6 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Seri tutorial ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mempelajari dan langsung mempraktikkan penggunaan Photoshop 6 secara lebih mendalam. Selain cara penggunaan softwarenya sendiri, seri tutorial ini akan memberikan tips dan trik baik untuk menggambar maupun menyunting gambar.
Pembaca tidak diwajibkan berlatar belakang grafis, namun hal-hal dasar seperti pengoperasian komputer dan Windows itu sendiri serta konsep-konsep grafis dasar seperti perbedaan bitmap-vektor tidak akan dibahas di sini. Kita akan langsung menuju sebuah konsep penting program penyunting gambar yaitu seleksi.

Seleksi dalam Photoshop

Memahami bagaimana menyeleksi suatu daerah gambar adalah hal terpenting dalam bekerja dengan Photoshop. Sebelum mengedit bagian-bagian tertentu dari gambar, kita harus selalu terlebih dahulu menyeleksinya.
Photoshop 6 memberikan kita berbagai kemungkinan cara menyeleksi. Adapun dalam tutorial ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu seleksi dasar dan seleksi lanjutan. Seleksi dasar adalah seleksi yang termudah dan secara langsung menggunakan tool yang terdapat dalam Photoshop. Sedangkan seleksi lanjutan, dikatakan demikian karena untuk menyeleksi ini tidak secara langsung menggunakan tool melainkan harus melalui tahapan-tahapan lain sebelumnya.
Mari kita mulai.

Seleksi Dasar: Marquee

Lingkaran dan Kotak

Dengan mengklik dan menahan sebentar tombol marquee—yang berada pada deret kiri paling atas dari palet Tools utama—akan didapatkan pilihan seleksi kotak, lingkaran, baris tunggal, dan kolom tunggal. Lihat Gambar 1. Umumnya seleksi dengan marquee yang sering digunakan adalah seleksi kotak dan lingkaran. Untuk menyeleksi, pilihlah terlebih dahulu jenis marquee yang akan digunakan, misalnya lingkaran. Kemudian klik dan seret diagonal di atas gambar.
Agar seleksi menjadi lingkaran sempurna atau kotak bujursangkar, maka lakukan hal berikut:
  • Seleksi ingin dimulai dari pojok kiri atas. Pilih seleksi kotak atau lingkaran. Klik pada gambar kemudian tekan Shift, lalu seret diagonal.
  • Seleksi ingin dimulai dari titik tengah. Pilih seleksi kotak atau lingkaran. Klik pada gambar kemudian tekan Alt+Shift, lalu seret diagonal.
Lihatlah Gambar 2.

Seleksi Pola

Seleksi baris tunggal dan kolom tunggal lebih jarang digunakan karena hanya menyeleksi selebar/sepanjang 1 piksel dan sepanjang/selebar ukuran gambar. Umumnya seleksi ini digunakan untuk membuat pola atau tekstur.
Untuk membuat pola, caranya adalah dengan memilih seleksi baris atau kolom tunggal pada tool Marquee. Klik pada gambar. Agar pola lebih menarik, letakkan seleksi tersebut pada bagian yang mempunyai warna yang beragam. Lihat Gambar 3. Kemudian pilih Edit > Define Pattern. Beri nama pada kotak dialog yang baru muncul, tekan OK.
Untuk memunculkan dan mengisi pola dapat dilakukan pada kanvas baru atau gambar yang telah terbuka. Kemudian lakukan seleksi. Untuk latihan bisa dilakukan dengan memilih Select > All atau tekan Ctrl-A. Setelah ada seleksi lalu kita tinggal mengisi seleksi tersebut dengan pola yang telah dibuat. Caranya adalah klik Edit > Fill. Pada kotak dialog yang baru tetapkan pilihan Use dengan Pattern. Dan pilihan Custom Pattern dengan pola yang baru saja dibuat. Biarkan mode blending normal. Muncullah pola kita pada kanvas tersebut. Lihat Gambar 4.

Seleksi Dasar: Lasso

Dengan mengklik dan menahan sebentar tombol tool Lasso—yang terletak di baris kiri deret kedua dari atas—maka akan muncul tiga pilihan seleksi lasso, yaitu Lasso, Polygonal Lasso, dan Magnetic Lasso. Lihat Gambar 5.
  • Tool Lasso dapat digunakan untuk mebuat seleksi secara bebas tergantung gerakan mouse pada kanvas atau gambar. Caranya adalah mengklik pada gambar lalu menyeret secara bebas dengan tombol mouse masih ditahan.
  • Tool Polygonal Lasso digunakan untuk membuat seleksi bebas namun bersudut. Caranya adalah dengan mengklik sekali pada kanvas lalu lepaskan mouse kemudian klik kembali pada bagian lain. Begitu seterusnya hingga didapatkan hasil seleksi yang diinginkan.
  • Tool Magnetic Lasso digunakan untuk membuat seleksi yang akan langsung menempel pada sisi warna tertentu. Caranya adalah dengan mengklik pada bagian sisi yang diinginkan kemudian lepas tombol mouse. Seret mengikuti bentuk sisi yang diinginkan. Secara otomatis seleksi akan menempel pada batas sisi gambar dengan batasan warna yang mirip. Tool Magnetic Lasso ini sangat bermanfaat jika objek yang akan diseleksi mempunyai batasan warna yang kontras dengan bagian yang tidak ingin diseleksi.
Lihatlah Gambar 6.

Seleksi Dasar: Magic Wand

Magic Wand, atau tongkat ajaib, merupakan seleksi otomatis sebuah daerah berdasarkan kesamaan warna. Faktor yang mempengaruhinya adalah kontrol Tolerance seperti yang terdapat di Gambar 7. Semakin besar angka yang dimasukkan maka akan semakin besar pula toleransi warnanya, yang berarti warna yang menyerupai akan semakin terambil dalam seleksi. Lihat Gambar 8.
Berikut cara menggunakan Magic Wand. Pilih tool Magic Wand, atur toleransinya. Kemudian klik pada bagian gambar yang ingin diseleksi. Untuk menambah seleksi, tekan Shift sambil kemudian klik pada bagian lain yang ingin diseleksi. Untuk mengurangi seleksi maka tekan Alt sambil mengklik bagian tertentu yang ingin dikurangi seleksinya.

Seleksi Lanjut: Masking

Masking saya analogikan seperti sebuah kertas pelindung di atas kanvas yang dilubangi gambar tertentu. Sehingga ketika kita menyemprotkan suatu warna ke atas kanvas, maka yang akan terwarna hanyalah bagian lubang tersebut.
Di dalam Photoshop, masking erat kaitannya dengan seleksi. Bagian yang terlubangi (tidak terlindungi “kertas”) adalah yang terseleksi. Setelah melakukan seleksi dengan cara lain, kita dapat berpindah ke mode masking untuk memperbesar atau memperkecil ukuran seleksi dengan menyapukan warna hitam atau putih ke gambar. Hitam untuk mengurangi atau menutup lubang, sementara putih untuk menambah atau membuka lubang.
Untuk mendemonstrasikan masking, kita akan mulai dari kondisi Gambar 8 kanan. Klik ikon masking—terletak di bawah kotak warna sebelah kanan seperti di Gambar 9. Bagian yang tidak terseleksi kini ditandai dengan warna merah transparan, sedang yang terseleksi tetap terlihat sesuai warna aslinya. Jadi ingat bahwa warna merah adalah bagian tak terseleksi yang nantinya tertutupi, terlindungi.
Gunakan tool Brush. Dalam contoh ini saya menggunakan Airbrush. Lihat Gambar 10. Set besaran brush tersebut dan gunakan pressure 100%. Pilih warna putih dari kotak warna. Sapukan pada bagian yang ingin kita seleksi. Dalam contoh saya menyapukan pada bagian sisa awan. Hasil akhirnya adalah seperti di Gambar 11, semua awan telah terseleksi. Perhatikan warna merah transparan awan hilang pada bagian yang telah kita cat dengan warna putih.
Kembalilah dari mode masking ke mode standar dengan menekan ikon di sebelah kiri ikon masking. Warna merah transparan kembali hilang. Kini Anda memperoleh awan yang terseleksi. Lihat Gambar 12.
Selesai sudah tugas kita menyeleksi. Tapi di sini saya mencoba melakukan sesuatu pada bagian yang terseleksi, sehingga hasil dari seleksi tersebut dapat lebih jelas terlihat. Dalam keadaan masih terseleksi, pilihlah warna depan abu-abu dan warna latar hijau. Kemudian klik Filter > Render > Render Clouds. Lihat Gambar 13. Hasil akhirnya terlihat di Gambar 14. Bagian pasir yang tidak terseleksi tentu saja tetap tidak terganggu.

Seleksi Lanjut: Path

Bayangkan kita dapat membuat alur menggunakan tool Pen yang dapat mengikuti sisi suatu objek gambar dan tiap segmen garis mudah dimodifikasi bentuk lengkungannya. Kemudian alur atau path tersebut dapat diubah menjadi seleksi. Ini menjadikan bentuk seleksi kita dapat secara baik mengikuti alur objek gambar.
  1. Mari kita mencoba tool Pen. Pertama-tama, buka file yang ingin kita seleksi. Klik tool Pen—di deretan kesembilan dari atas, sebelah kiri. Lihat Gambar 15.
  2. Dengan tool Pen aktif, klik pada titik-titik outline beruang dan pohon sampai kembali ke titik awal. Lihat Gambar 16.
  3. Gunakan tool Convert Point yang terdapat dalam pilihan tool Pen. Caranya dengan mengklik dan tahan sebentar tool Pen tersebut, lalu pilih tool Convert Point. Untuk memodifikasi lengkungan ari alur yang sudah ada, klik pada titik kemudian geserkan (click & drag). Maka akan muncul garis pembantu yang kalau diklik dan digeser akan mengubah bentuk lengkungan. Ubahlah bentuk lengkung masing-masing titik sesuai dengan bentuk objek. Lihat Gambar 17.
  4. Jika bentuknya sudah sesuai dengan yang kita inginkan, klik panel Path. Jika belum ada dapat dibuka dengan menu Window > Show Paths. Dengan panel Path aktif, klik pada bagian segitiga kecil dalam lingkaran di sebelah kanan. Pilih Make Selection. Lihat Gambar 18.
  5. Setelah memilih Make Selection maka akan muncul kotak panel dialog baru. Pastikan pada Operation, terpilih New Selection, dan Anti-aliased dicek. Untuk Feather Radius, nilai yang diisi adalah bergantung pada tingkat kehalusan sisi objek seleksi kita nantinya. Untuk latihan pertama biarkan nilainya 0 (nol) saja. Jika sudah terbiasa dengan latihan ini Anda dapat bereksperimen dengan mengubah nilai feather menjadi 3 atau 5, dst. Semakin tingi nilainya maka sisi seleksi akan menjadi lebih halus. Tapi konsekuensinya seleksi menjadi semakin melengkung tidak mengikuti bentuk objek lagi.
  6. Setelah mengklik tanda OK pada panel dialog tadi maka alur kita berubah menjadi seleksi. Tentunya dengan menggunakan Path maka seleksi kita menjadi semakin baik dibandingkan hanya menggunakan seleksi Polygonal Lasso, karena pada Path kita dapat mengubah lengkungan alurnya.
Untuk melihat hasil seleksi, kita coba membuka gambar lain. Kemudian dengan tool Moving (baris pertama kanan di palet Tools utama), klik dan geser gambar beruang kita ke gambar padang pasir. Lihat Gambar 20. Dapat terlihat sisi dari objek kita halus karena saya menggunakan Feather Radius 3 di kotak dialog Make Selection.

Seleksi Lanjut: Channel

Bagaimanakah cara menyeleksi gambar-gambar yang rumit seperti rumput, rambut, dan sebagainya? Mungkin ini sering menjadi pertanyaan di benak kita. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan channel.
Channel merupakan gambar abu-abu yang mewakili komponen warna dari gambar kita. Misalnya, jika gambar kita adalah gambar RGB 24 bit, maka akan terdapat tiga buah channel, masing-masing abu-abu 8 bit. Masing-masing channel mewakili komponen merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue). Sementara jika gambar kita ditujukan untuk cetak, yaitu berformat CMYK 32 bit, maka akan terdapat empat buah channel. Masing-masing abu-abu 8 bit untuk sian (Cyan), magenta (Magenta), kuning (Yellow), dan hitam (Key).
Dalam Photoshop, tiap channel dapat dimanipulasi secara terpisah. Misalnya kita ingin memodifikasi komponen merah dari gambar RGB kita, atau mengurangi kadar merahnya, maka kita mengedit channel Red, dst.
Dengan menggunakan channel, kita dapat memilah-milah gambar berdasarkan gelap dan terangnya untuk sebuah komponen warna. Dalam kaitannya dengan seleksi, hitam adalah bagian yang tak terseleksi, sedangkan putih terseleksi. Untuk lebih jelasnya ikuti tahapan contoh berikut dalam menyeleksi gambar rumput (Catatan: gambar dalam contoh diambil dari CD buku Photoshop 6 Classroom in a Book, Lesson 5).
  1. Lihat dan pilih channel. Buka gambar kita dan klik panel Channels. Panel ini umumnya berada satu deret dengan panel Layers. Jika panel Channels belum tampak, dapat dibuka dengan mengklik Windows > Show Channels. Pada panel Channels, klik masing-masing channel dan periksa mana yang paling kontras hitam dan putihnya antara objek yang akan dipilih dengan lainnya. Pada kasus ini channel Red yang paling kontras.
  2. Gandakan channel. Berikutnya, gandakan channel Red tersebut dengan mengklik dan geser ke ikon di bawahnya yang bertanda seperti kertas terlipat. Lihat Gambar 21.
  3. Tingkatkan kontras channel. Untuk membuat gambar pada channel Red copy ini lebih kontras antara hitam dan putihnya, maka lakukanlah sebagai berikut. Klik Image > Adjust > Levels. Ingat, hanya yang berwarna hitamlah yang tidak akan terseleksi dan warna putih terseleksi. Hasilnya akan seperti siluet. Lihat Gambar 22. Bisa dilihat gambar rumput yang akan kita seleksi sudah berwarna putih, namun masih terdapat gambar latar belakang yang putih. Karena itu hapuslah bagian putih pada latar belakang tersebut dengan Airbrush hitam.
  4. Jadikan seleksi. Sampai di sini selesailah sudah pekerjaan kita di channel Red copy. Klik channel RGB untuk kembali ke keadaan gambar aslinya. Kita sudah mempunyai seleksi yang tersimpan di dalam sebuah channel. Untuk menampilkan seleksi ini lakukan langkah berikut. Klik Select > Load Selection. Pada panel baru yang muncul pastikan untuk memilih channel hasil kerja kita tadi yaitu Red copy channel. Lalu klik OK. Hasil seleksi dapat dilihat pada Gambar 23.
Agar lebih jelas, kita pindahkan hasil seleksi ke gambar lain. Klik dan bawa gambar rumput ke padang pasir. Hasilnya di Gambar 24.

Penutup

Demikianlah bagian pertama seri tutorial ini. Ingat, seleksi adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai sebelum kita dapat beranjak lebih jauh dalam menggunakan Photoshop. Cobalah mencari beberapa gambar di Internet atau CD clipart dan tantang diri Anda untuk melakukan seleksi bagian-bagian tertentu gambar, mulai dari yang termudah hingga yang terpecah-pecah dan rumit. Carilah gambar orang dan cobalah menyeleksi bagian-bagian tubuh atau pakaiannya atau kulit dan rambutnya. Ambil sebuah gambar yang mengandung tulisan dan cobalah menyeleksi hanya tulisannya saja. Gunakan berbagai tool dan cara yang telah dibahas sebelumnya. Selamat mencoba.